Pepaya (Carica pepaya
L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan
bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di
seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. pepaya adalah satu-satunya
jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari
bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari
nama bahasa Arawak, "pepaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut
"katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengurangi
populasi hama. Akan tetapi dalam kenyataannya, sebaliknya malahan sering
meningkatkan populasi jasad pengganggu tanaman, sehingga tujuan penyelamatan
kerusakan tidak tercapai. Hal ini sering terjadi, karena kurang pengetahuan dan
perhitungan tentang dampak penggunaan pestisida. Ada beberapa penjelasan ilmiah
yang dapat dikemukakan mengapa pestisida menjadi tidak efektif, dan malahan
sebaliknya bisa meningkatkan perkembangan populasi jasad pengganggu tanaman.
Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai
praktis oleh para petani dan pecinta tanaman untuk mencegah tanamannya dari
serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia
dan lingkungan. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di
seluruh dunia terjadi keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang
setiap tahunnya.
Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis adalah
meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida (resistansi hama itu sendiri),
membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan
yang kurang tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia dan ekosistem di
lingkungan menjadi tidak stabil / tidak seimbang.
Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida
sintetis, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan
pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis. Salah satu
pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah
lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam
penggunaannya dan ekonomis.
Untuk itu, penulis akan membahas
mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica pepaya)sebagai
pestisida alami yang ramah lingkungan.
B.Rumusan
Masalah
Berdasarkan
dari latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1.Apa
kandungan kimia pada daun pepaya?
2.Bagaimana
pembuatan pestisida alami dari daun pepaya?
3.Apa
manfaat ekstrak daun pepaya sebagai pestisida alami?
C.Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penulisan yang dapat
penulis ambil dari rumusan masalah tersebut adalah :
1.Untuk
mengetahui kandungan kimia pada daun pepaya.
2.Untuk
mengetahui pembuatan pestisida dari daun pepaya.
3.Untuk
mengetahui manfaat ekstrak daun pepaya sebagai pestisida alami.
D.Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan dari makalah ini
adalah untuk menambah wawasan penulis khususnya dan pada umumnya mengenai pembuatan
pestisida alami dari daun pepaya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Sejarah
Tentang Tanaman Pepaya
Pepaya merupakan tanaman buah berupa
herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat
bahkan kawasan sekitar Mexico dan Costa Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam
orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah
pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
Di Indonesia tanaman pepaya tersebar
dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman perkarangan. Senrta penanaman buah
pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi), Jawa Timur
(Kabupaten Malang), Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja),
Sulawesi Utara (Manado).
B.Jenis Tanaman Pepaya
1.Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini memiliki bunga
majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat
pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter
yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
2.Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki bunga majemuk
artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya
sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan
menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang
sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
3.Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna memiliki bunga yang
sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan
sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1)Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2)Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3)Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
C.Manfaat
Tanaman Pepaya
Setiap
bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah pepaya yang
terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang, sampai
akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam amino
yang terdapat di dalamnya.
Buah
pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami sulit
buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi. Tentu, khasiat
pepaya tak hanya pada buahnya saja.
Buah,
daun, dan akar pepaya memang dapat dimanfaatkan mencegah gangguan ginjal, sakit
kantung kemih, tekanan darah tinggi dan gangguan haid. Sementara biji pepaya
bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan pencernaan, masuk angin, dan
diare.selain itu banyak lagi manfaat
lainnya.
Selama
ini getah pepaya yang terdapat pada daun memang lebih dimanfaatkan untuk
pengempukan daging dengan cara membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama
beberapa jam dalam suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung
digosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan
untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian
masuk dalam daging.
D.Manfaat
Daun Pepaya
Beberapa
manfaat daun pepaya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Mencegah Penyakit Kanker
Kanker
merupakan penyakit yang sangat ganas dan mematikan, jika tidak dicegah mulai
sekarang maka akan membahayakan jiwa. Di dalam daun pepaya sendiri memiliki
kandungan getah putih yang begitu banyak seperti susu (white milky latex) yang
dapat dikembangkan sebagai anti kanker. Getahnya secara otomatis didapatkan
pada saat anda mengkonsumsi daun pepaya, baik itu di masak atau dengan cara
apapun.
2.Menstabilkan Tekanan Darah
Daun
pepaya juga sangat bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi. Karena daun
pepaya memiliki fungsi sebagai pengontrol tekanan darah. Caranya cukup mudah,
anda tinggal siapkan 5 lembar daun pepaya kemudian direbus atau dimasak dengan
air setengah liter. Masak sampai airnya menyisakan 3/4. Biarkan sampai dingin
kemudian diminum. Anda boleh mencampurnya dengan madu sebagai pelengkap atau
pemanis.
3.Menambah Nafsu Makan
Bila
anda memiliki masalah dengan tubuh yang kurus yang disebabkan karena kurangnya
nafsu makan, maka solusinya adalah daun pepaya. Karena didalam daun pepaya
memiliki kandungan yang dapat menambah nafsu makan. Caranya daun pepaya
dihaluskan dengan cara diblender yang sebelumnya sudah dicampur dengan garam dan
air hangat secukupnya. Setelah itu disaring dengan menggunakan penyaringan lalu
air sudah disaring tersebut siap untuk diminum.
4.Menghilangkan Jerawat
Daun
pepaya mempunyai khasiat sebagai solusi bagi mereka yang mempuyai jerawat yang
membandel. Cara pembuatannya yaitu; petik 2-3 helai daun tua pepaya kemudian
jemur sebentar sehingga daun tampak layu. Setelah itu daun yang sudah layu
ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan diberi sedikit air (setengah sendok) dan
oleskan pada bagian wajah yang terdapat jerawat sampai beberapa saat (sekiranya
da neresap pada jerawat) setelah itu bilas dengan air bersih (jangan
menggunakan pembersih wajah ataupun sabun untuk membersihkan ramuan tersebut
dari wajah).
E.Manfaat
Akar Pepaya
Yang
banyak dikenal dari manfaat akar pepaya adalah manfaatnya sebagai obat
bagi penyakit ginjal, baik yang sudah terkena maupun untuk menghindari penyakit
ginjal.
Selain itu manfaat akar pepaya dapat
digunakan sebagai obat cacing dan untuk minuman penyegar.
F.Vitamin
Buah Pepaya
1.Vitamin A dan C lebih tinggi dibanding buah lain
Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan
mineral. Kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, vitamin C-nya
lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks & vitamin
E.
2.Enzim papain percepat proses pencernaan
Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif
dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein
merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan
sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerba protein yang
disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
3.Mampu mencerna Zat sebanyak 35 kali
Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya
4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi jumlah yang sedikit ini hampir
seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam
buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya
sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat
memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tenti bisa
bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu
diserap tubuh.
4.Menghambat pertumbuhan sel kanker
Papain
bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam
amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa
diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain
terlibat dalam proses pencerbaan protein, secara alami sebagian protein dapat
diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut
mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan
human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib
dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan
otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Informasi penting lain, uji
laboratorium menunjukkan arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel
kanker payudara.
5.Menyempurnakan pencernaan
Papain juga dapat memecah makanan yang mengandung protein
hingga terbentuk berbagai senyawa asam amino yang bersifat autointoxicating
atau otomatis menghilangkan terbentuknya substansi yang tidak diinginkan akibat
pencernaan yang tidak sempurna. Tekanan darah tinggi, susah buang air besar,
radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang
muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak sempurna. Papain tidak
selalu dapat mencegahnya, namun setidaknya dapat meminimalkan efek negatif yang
muncul. Yang jelas papain dapat membantu mewujudkan proses pencenaan makanan
yang lebih baik.
6.Tingkatkan kekebalan tubuh
Papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu
mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat
ditingkatkan.
7.Percepat pencernaan karbohidrat dan lemak
Pepaya juga dapat mempercepat pencernaan karbohidrat dan
lemak. Enzim papain mampu memecah serat-serat daging, sehingga daging lebih
mudah dicerna. Tidak heran bila pepaya sering dijadikan bahan pengempuk daging,
terutama untuk pembuatan sate atau masakan semur.
8.Memiliki sifat antiseptic
Pepaya memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah
perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Pepaya membantu
menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.
9.Bijinya baik untuk atasi masalah pencernaan
Papain terbentuk di seluruh bagian buah, baik kulit, daging
buah, maupun bijinya. Jadi sebaiknya pepaya dimanfaatkan secara seutuhnya.
Malah, bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, disarankan untuk
mengonsumsi buah pepaya beserta bijinya.
10.Pepaya mengkal kandungan nutrisinya lebih tinggi, alat KB.
Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki
kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari buah matang. Namun wanita yang ingin
memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan
mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Karena efek yang satu ini, di
berbagai negara, seperti Papua Nugini dan Peru, pepaya digunakan sebagai alat
kontrasepsi. Saran untuk wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat pepaya,
makanlah buah yang sudah matang saja.
11.Pelangsing Tubuh
Buah pepaya punya khasiat menguruskan tubuh. Dengan rajin
mengkonsumsi pepaya muda dapat menghasilkan enzim dua kali lipat dari pepaya
matang. Nah, enzim tersebut berperan sebagai pengurai lemak dalam tubuh kita.
Enzim itu juga mengurai protein lebih baik serta melenyapkan daging berlebih.
12.Mengencangkan Payudara
Pepaya di percaya oleh nenek moyang kita sejak dulu sebagai
buah yang dapat mengencangkan payudara. Enzim di dalam buah pepaya dapat
membantu pertumbuhan payudara sehingga lebih kencang dan kenyal. Pepaya juga
diperkaya dengan hormone pengencang serta vitamin A yang merangsang pengeluaran
hormon wanita dan merangsang indung telur mengeluarkan hormone betina. Dari
hormon tersebut kelenjar susu akan lancar dan bentuk payudara semakin ideal.
13.Awet Muda
Kadar vitamin C dalam pepaya adalah 48 kali lipatnya buah
apel!!. Pepaya juga aktif sebagai detoksifikasi sehingga dapat menyegarkan
kulit dari dalam. Pepaya juga dapat mendorong proses metabolisme kulit. Pepaya
juga baik melumerkan lapisan kulit dan zat tanduk penuaan yang timbul
dipori-pori sehingga kulit lebih kencang dan cerah. Jadi, mulai sekarang
rajin-rajin saja pakai masker buah pepaya atau facial pepaya.
G.Pestisida
Daun Pepaya
Selama ini
pengendalian terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilakukan oleh petani
dengan menggunakan pestisida kimia. Banyak petani awam yang menggunakan
pestisida kimia secara berlebihan dengan anggapan hama akan lebih cepat mati
jika diberikan pestisida dalam jumlah banyak. Hal ini menunjukkan kurangnya
pengetahuan petani tentang pengendalian OPT yang tepat. Dampak dari penggunaan
pestisida kimia ini antara lain hama menjadi kebal, peledakan hama baru,
penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami,
pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia, dan kecelakaan bagi pengguna.
Oleh karena itu perlu dicari cara pengendalian OPT yang lebih aman dan ramah
lingkungan.
Salah satu cara
yang dapat ditempuh untuk mengendalikan OPT adalah dengan penggunaan pestisida
nabati yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan di lingkungan sekitar. Pestisida
nabati dapat dimanfaatkan untuk memberantas organisme pengganggu tumbuhan
berupa hama dan penyakit tumbuhan maupun gulma. Pestisida nabati merupakan
hasil ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan baik dari daun, buah, biji atau
akar.
Pestisida
nabati mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, dan bahan
dasarnya pun relatif mudah didapat. Sehingga para petani diharapkan mampu
mengaplikasikannya dan tidak bergantung lagi pada penggunaan pestisida kimiawi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 sampai
dengan 7 Oktober 2012. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Garedog
B.Alat dan Bahan
Alat: 1.EmberBahan : 1.Air
2.Penumbuk 2.Daun pepaya
segar
3.Sendok 3.Detergent
4.Saringan 4.Minyak tanah
5.Kain halus
6.Penyemprot
C.Metode Penelitian
Adapun metode penulisan yang
digunakan oleh penulis adalah metode studi kepustakaan yang berarti mencari
sumber-sumber yang relevan terhadap judul yang penulis angkat melalui buku-buku
dan melalui internet.
D.Rancangan Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan variabel bebas berupa macam
ekstra daun pepaya(carica pepaya L. ).
E.Sasaran Penelitian
Bebarapa sasaran yang dapat
dikendalikan dengan aplikasi pestisida nabati dari daun pepaya :
1.Berbagai jenis ulat
2.Cendawan
3.Mosaik virus
4.Embun tepung
5.Hama yang terdapat dalam tanah
6.Trips dan kutu kebul
7.Hama-hama pengisap
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Kandungan Kimia Daun Pepaya (Carica
pepaya)
Daun pepaya (Carica pepaya)
mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1
0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram,
hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4
gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan
aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”
B.Cara Pembuatan Pestisida Alami dari
Daun Pepaya (Carica pepaya)
Adapun langkah-langkah pembuatan
pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:
1.Mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas
plastik besar/ 1 ember besar).
2.Menumbuk daun pepaya hingga halus.
3.Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air
kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil
campuran, didiamkan semalam.
4.Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan
menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
C.Manfaat Ekstrak Daun Pepaya (Carica pepaya) sebagai
Pestisida Alami
Pestisida alami adalah suatu
pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Adapun
beberapa keunggulan dari pestisida alami, antara lain:
·Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam,
sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
·Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah
hilang.
·Dapat membunuh hama/ penyakit seperti ekstrak dari daun
pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb.
·Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman
orok-orok, kotoran ayam
·Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan
tersedia bibit secara gratis (ekonomis).
·Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko
dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat
keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan
pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai
pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan
pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak
apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya
kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu
sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah
aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik
dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.
Pestisida alami merupakan pemecahan
jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus
menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila
diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak
tanaman). Pestisida alami
dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat
digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu
serta berbagai jenis serangga.
D.Daun Pepaya Sebagai Pestisida Nabati
Daun pepaya(carica pepaya L.) yang telah di racik dan di tambah dengan
beberapa bahan lainnya lalu di semprotkan pada tanaman yang berhama dapat
menghilangkan hama tersebut sedikit demi sedikit, tergantung dosis dan lama
penyemprotan.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis
ambil dari hasil dan pembahasan tersebut, antara lain:
1.Daun pepaya (Carica pepaya) mengandung berbagai macam
zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg,
kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium
353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk,
karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga
efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”
2.Adapun langkah-langkah pembuatan pestisida alami dari daun
pepaya, yaitu:mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar
1 tas plastik besar/ 1 ember besar), menumbuk daun pepaya hingga halus, hasil
tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2
sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan
semalam, menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan
menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
3.Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk
mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari
sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak
digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari
ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan
untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta
berbagai jenis serangga.
B.Saran- Saran
Adapun saran-saran yang dapat
penulis berikan, antara lain:
1.Sebaiknya para petani dan pencinta tanaman menggunakan
pestisida alami sebagai pengganti dari pestisida sintesis yang digunakan agar
keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
2.Jangan menggunakan pestisida alami jika tidak ada tanaman
yang diserang oleh hama.